This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 6 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sabtu, 23 Februari 2013

PUISI MUHASABAH



CERMINAN DIRI



Tak mampu bercermin  ,,saat jiwa ini penuh luka. Tak kuasa memandang karena jiwa ini juga banyak cedera. Nelangsa batin karena hati ini yang tak mampu kendali
Betapa terkejutnya diri ini saat ku tatap sosok menakutkan dan mengerikan di balik bayangan raga yang indah ini.
Tuhan…!?
Seburuk itukah  penampilan   jiwa dari  seorang  yang  memiliki penyakit hati  yang mendalam seperti aku ini.???????

Tuhan .. tempat ku bersimpuh takan pernah lelah ku berusaha demi meraih  petunjukMu. Maha pemberi jalan untuk hamba  yang  memohon kebenaran dalam hidup. Berikanlah kemudahan itu untuk menyusurinya
Obat mujarab yang selalu aku rindukan walaupun amat pahit. Aku ingin sekali bisa menelannya demi kesembuhan penyakit hati yang sagat mematikan dalam kehidupan yang sesaat ini demi kebahagian hidup yang abadi…   amiin

Jumat, 22 Februari 2013

Puisi cinta

PERTANDA CINTA
Puisi Alifah Fatchurrochim

Terhenti seketika langkahku
Terpaku menatap indah bola matamu
Terdiam membisu
Keindahan merasuki kalbu

Paras tampanmu menusuk hati
Berkeliaran pada pikir ini
Detak jantung enggan berhenti
Semua tiba-tiba terjadi

Entah apa yang sedang ku rasa
Apakah ini pertanda cinta
Cinta pada pandangan pertama
Sungguh menggetarkan dada

Semakin lama semakin dalam rasa ini
Tak ada lagi basa-basi
Dan tak kan ada keraguan lagi
Akankah ini menjadi cinta yang abadi
RAYUANMU....

Kekasihku,
Jika engkau bumi, akulah matahari
Aku menyinari kamu
Kamu mengharapkan aku
Ingatlah bahtera yang kita kayuh, begitu penuh riak gelombang
Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau
Lantas aku ingat satu hal
Bahwa Tuhan mencipta bukan hanya bumi, ada planet lain yang juga mengharap aku sinari
Jadi..
Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku
Menyampaikan faedah adanya aku, karena sudah kodrati
dan Tuhan pun tak marah
Kekasihku,
Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya
Aku rela kau berikan sinarmu kepada segala planet yang pernah TUHAN
ciptakan karna mereka juga seperti aku butuh penyinaran dan aku pun juga
Tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu
AKAN TETAPIIIIIIII..
Bila kau hanya sejengkal lilin yang berkekuatan 5 watt, jangan bermimpi menyinari planet lain!!!
Karena kamar kita yang kecil pun belum sanggup kau terangi
Bercerminlah pada kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang
Pencahayaanmu yang telah aku mengerti untuk tetap menguak mata
Coba liat siapa dirimu MENTARI atau lilin ? PLIS DEH
BANGKU
Puisi Yudha Wicaksono

Bangku.....
Engkau aku dudukin....
Engkau aku pantatin....
Engkau aku kentutin....

Bangku.. oh bangku.....
Kau diam saat diinjak-injak...
Kau sabar saat dibanting-banting...
Kau menjadi sandaran saat aku letih....
kau jg menjadi pijakan saat aku mau benerin lampu....

Bangku....
Sungguh banyak jasamu padaku....
Sungguh takkan kulupakan itu.....
INDAHNYA PERSAHABATAN
Oleh Desmailiai Irawan

Tiada Mutiara Sebening Cinta..
Tiada Sutra Sehalus Kasih Sayang..
Tiada Embun Sesuci Ketulusan Hati..

Sahabat Bukan,
Matematika yang dapat di hitung nilainya..
Ekonomi yang mengharapkan Materi..
PPKN yang di tuntut oleh Undang-Undang..

Tetapi,
Sahabat adalah Sejarah yang dapat di Kenang Sepanjang Masa ...
Semoga Puisi Lucu diatas bisa menghibur anda, setidaknya dapat membuat anda tertawa atau juga minimalnya membuat anda tersenyumlah, SHARE atau LIKE jika postingan Puisi Lucu diatas bisa bermanfaat bagi anda.

Kamis, 21 Februari 2013

Tausiah Diri

Tausiah Diri

Dalam hidup ini...

terkadang
kita membenci kehadiran orang-orang yang menyusahkan kita;

terkadang
kita risau pada kondisi yang tidak menyenangkan atau kendala yang menghadang;

namun, ketahuilah, semua itu hanyalah soal-soal ujian yang diberikan Tuhan; jika kita mampu menjawab dan mengatasinya dengan baik dan benar, niscaya kita akan lulus dengan prediket memuaskan

maka...
tersenyumlah
meski dunia cuek padamu

tersenyumlah
meski duka mendekapmu

tersenyumlah
meski amarah memenuhi dadamu

tersenyumlah
meski tak semua tahu deritamu

tersenyumlah!
niscaya semua akan terasa indah

sebab...

= Hidup adalah belajar =
Belajar bersyukur meski tak cukup;
Belajar ikhlas meski tak rela;
Belajar berbagi meski membutuhkan;

Belajar taat meski berat;
Belajar memahami meski tak sehati;
Belajar bersabar meski terbebani;
Belajar setia meski tergoda ...

Belajar mencintai meski tak suka
Belajar & teruslah belajar dengan keyakinan setegar batu karang, tak goyah walau dihempas gelombang realita kehidupan 





>>> Menunaikan Shalat Dhuha Walau hanya dua Rakaat <<<

Menunaikan Shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

Muhasabah Cinta

Muhasabah Cinta

Wahai pemilik nyawaku...
Betapa lemah diriku ini...
Berat ujian dari-Mu...
Ku pasrahkan semua... pada-Mu...
Tuhan baru kusadar indah nikmat sehat itu...
Tak pandai ku bersukur
Kini ku harapkan cinta-Mu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir dikidung doa ku
Sakit yang ku rasa biar jadi penawar dosa ku
Butir-butir cinta air mata ku
Teringat semua yang KAU beri untuk ku
Ampuni khilaf dan salah...
Selama ini ya ilahi
Muhasabah cinta ku...

Tuhan kuat kan aku lindungi ku dari putus asa
Jika ku harus mati pertemukan ku dengan-Mu

Kata-kata cinta terucap indah
Mengalir berzikir dikidung doaku
Sakit yang ku rasa biar jadi penawar dosaku
Butir-butir cinta air mataku
Teringat semua yang kau beri untuk ku
Ampuni khilaf dan salah...
Selama ini ya ilahi

Muhasabah cinta ku...

Rabu, 20 Februari 2013

MUHASABAH DIRI UNTUK MASA DEPAN

Muhasabah Diri Oleh : Ustadz Agus Handoko,S.Th.I  

surat al-Hasyr : (59 : 18)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri, mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan untuk menata hari esok. Dan bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kalian kerjakan”.
Menurut tafsir Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al-Husaini al-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma'ani : " setiap perbuatan manusia yang telah dilakukan pada masa  lalu, mencerminkan perbuatan dia untuk persiapan diakhirat kelak. Karena hidup didunia bagaikan satu hari dan keesokan harinya merupakan hari akherat, merugilah manusia yang tidak mengetahui tujuan utamanya".
Jika kita berfikir tujuan utama manusia hidup didunia ialah mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang kekal yaitu akherat, lalu sudahkah perbuatan yang telah dilakukan kita merupakan manifestasi kecintaan kita kepada Allah Swt?.
Cermin yang paling baik adalah masa lalu, setiap individu memiliki masa lalu yang baik ataupun buruk, dan sebaik-baik manusia adalah selalu mengevaluasi dengan bermuhasabah diri dalam setiap perbuatan yang telah ia lakukan. Sebagaimana pesan Sahabat Nabi Amirul Mukminin Umar bin Khottob : " حاسبوا أنفسكم قبل أن تحاسبوا "
" Evaluasilah (Hisablah) dirimu sebelum kalian dihisab dihadapan Allah kelak"
Pentingnya setiap individu menghisab dirinya sendiri untuk selalu mengintrospeksi tingkat nilai kemanfaatan dia sebagai seorang hamba Allah Swt. yang segala sesuatunya akan dimintai pertanggungjawabannya diakherat kelak. Dan sebaik-baik manusia adalah yang dapat mengambil hikmah dari apa yang telah ia lakukan, lalu menatap hari esok yang lebih baik. Sebagaimana Dalam sebuah ungkapan yang sangat terkenal Rasulullah Saw bersabda, yang artinya : “Barang siapa yang hari ini, tahun ini lebih baik dari hari dan tahun yang lalu, dialah orang yang sukses, tapi siapa yang hari dan tahun ini sama hari dan tahun kemarin maka dia orang yang tertipu, dan siapa yang hari dan tahun ini lebih buruk dairpada hari dan tahun kemarin maka dialah orang yang terlaknat”
Untuk itu, takwa harus senantiasa menjadi bekal dan perhiasan kita setiap tahun, ada baiknya kita melihat kembali jalan untuk menuju takwa. Para ulama menyatakan setidaknya ada lima jalan yang patut kita renungkan mengawali tahun ini dalam menggapai ketakwaan. Jalan-jalan itu adalah:

1.    Muhasabah

Yaitu evaluasi diri dan meningkatkan kualitas diri dengan selalu mengambil hikmah dari setiap sesuatu yang terjadi dalam diri kita.

2.    Mu’ahadah

Yaitu mengingat-ingat kembali janji yang pernah kita katakan. Setiap saat, setiap shalat kita seringkali bersumpah kepada Allah : إيّاك نعبد و إيّاك نستعين
Hanya kepada-Mu-lah kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolong. Kemudian kita berjanji ;  ونسكي ومحياي ومماتي لله رب العالمين  إن صلاتي “Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidup dan matiku semata-mata karena Allah Rabb semesta alam”. Dengan demikian, ada baiknya kita kembali mengingat-ingat janji dan sumpah kita. Semakin sering kita mengingat janji, insya Allah kita akan senantiasa menapaki kehidupan ini dengan nilai-nilai ketakwaan. Inilah yang disebut dengan mua’ahadah.

3.    Mujahadah
Adalah bersungguh-sungguh kepada Allah Swt. Allah menegaskan dalam firmannya : والذين جاهدوا فينا لنهدينهم سبلنا
Orang-orang yang sungguh (mujahadah) dijalan Kami, Kami akan berikan hidayah kejalan kami.

Terkadang kita ibadah tidak dibarengi dengan kesungguhan, hanya menggugurkan kewajiban saja, takut jatuh kedalam dosa dan menapaki kehidupan beragama asal-asalan. Padahal bagi seorang muslim yang ingin menjadi orang-orang yang bertakwa, maka mujahadah atau penuh kesungguhan adalah bagian tak terpisahkan dalam menggapai ketakwaan disamping muhasabah dan mu’ahadah.

4.    Muraqabah


Adalah senantiasa merasa diawasi oleh Allah Swt. Inilah diantara pilar ketakwaan yang harus dimiliki setiap kali kita mengawali awal tahun dan menutup tahun yang lalu. Perasaan selalu merasa diawasi oleh Allah dalam bahasa hadisnya adalah Ihsan.
”الإحسان هو أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك"
artinya :“Ihsan adalah engkau senantiasa beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, kalau pun engkau belum bisa melihat-Nya, ketahuilah sesungguhnya Allah melihat kepadamu”.
Muraqabah atau ihsan adalah diantara jalan ketakwaan yang harus kita persiapkan dalam menyongsong dan mengisi lembaran tahun baru.

Dulu dimasa sahabat, sikap muraqabah tertanam dengan baik dihati setiap kaum muslimin. Kita bisa ambil sebuah contoh kisah. Suatu ketika Amirul Mukminin Umar bin Khattab bertemu dengan seorang anak gembala yang sedang menggembalakan kambing-kambingnya. Umar berkata kepada anak tersebut: Wahai anak gembala, juallah kepada saya seekor kambingmu! Si anak gembala menjawab : Kambing-kambing ini ada pemliknya, saya hanya sekedar menggembalakannya saja. Umar lalu berkata : Sudahlah, katakan saja kepada tuanmu, mati dimakan serigala kalau hilang satu tidak akan ketahuan. Dengan tegas si anak itu menjawab : Jika demikian, dimanakah Allah itu? Umar demi mendengar jawaban si anak gembala ia pun menangis dan kemudian memerdekakannya.

Lihatlah, seorang anak gembala yang tidak berpendidikan dan hidup didalam kelas sosial yang rendah tetapi memiliki sifat yang sangat mulia yaitu sifat merasa selalu diawasi oleh Allah dalam segala hal. Itulah yang disebut dengan muraqabah. Muraqabah adalah hal yang sangat penting ketika kita ingin menjadikan takwa sebagai bekal hidup kita ditahun ini dan tahun yang akan datang. Jika sikap ini dimiliki oleh setiap muslim, insya Allah kita tidak akan terjerumus pada perbuatan maksiat. Imam Ghazali mengatakan : ‘Aku yakin dan percaya bahwa Allah selalu melihatku maka aku malu berbuat maksiat kepada-Nya”.

5.    Mu’aqobah

Artinya, mencoba memberi sanksi kepada diri manakala diri melakukan sebuah kekhilafan, memberikan teguran dan sanksi kepada diri kalau diri melakukan kesalahan. Ini penting dilakukan agar kita senantiasa meningkatkan amal ibadah kita. Manakala kita terlewat shalat subuh berjamaah maka hukumlah diri dengan infak disiang hari, misalnya. Manakala diri terlewat membaca al-Qur’an ‘iqoblah diri dengan memberi bantuan kepada simiskin. Kalau diri melewatkan sebuah amal shaleh maka hukumlah diri kita sendiri dengan melakukan amal shaleh yang lain. Inilah yang disebut mu’aqabah. Jika sikap ini selalu kita budayakan, insya Allah kita akan selalu mampu meningkatkan kualitas ibadah dan diri kita.
  
    Mari takwa harus kita jadikan hiasan diri, bekal diri, dengan menempuh lima cara tadi. Yaitu muhasabah, muahadah, mujahadah, muraqabah dan mu’aqabah. Evaluasi diri, mengingat-ingat janji diri, punya kesungguhan diri, selalu merasa diawasi Allah dan memberikan hukuman terhadap diri kita sendiri. Jika lima hal ini kita jadikan bekal Insya Allah menapaki hari demi hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun kita akan selalu menapakinya dengan indah dan selalu meningkat kualitas diri kita, insya Allah.

Selasa, 19 Februari 2013

Melatih Diri Sendiri Menjadi Lebih Baik

Setiap orang yang baik terlihat dari pribadinya yang baik, meski keadaan lingkungan kurang mendukung dengan pembentukan pribadi yang baik, tapi jika kita mengerti arti kehidupan yang sebenarnya maka kita akan tau mana yang baik dan mana yang tidak baik, dan jika kita menyayangi diri kita maka kita akan memilih mana yang harus dilakukan dan mana yang harus ditinggalkan.

Sebenarnya pribadi yang baik memang sudah ditanam sejak kecil, karena ada pertumbuhan dalam hal berpikir dan mampu menentukan jalannya sendiri, biasanya seseorang lebih memilih yang ia senangi tanpa memikirkan apa yang disenangi itu tidak baik atau tidak bermanfaat.

Nah, tentu saja orang yang baik adalah mempunyai pribadi yang baik, dan pribadi yang baik mempunyai ciri-ciri kepribadian yang baik.

Langkah-langkah melatih menjadi pribadi yang baik

1. Dari Diri Sendiri

Pahami semua yang ada pada diri sendiri dulu. Jangan dulu memahami kepribadian seseorang jika kita belum bisa memahami diri sendiri. Diri sendiri mempunyai peranan yang penting untuk menentukan kebaikan. Saran yang baik atau nasihat yang baik pada diri kita itu percuma saja jika diri kita sendiri enggan melaksanakan nasihat-nasihat yang baik itu.

Yang menghalangi diri dari perbuatan baik adalah kecenderungan jasad kita pada duniawi, misalkan dinasihati untuk selalu bersedekah, terasa berat dan menganggap itu merugikan. Padahal, semua kebaikan akan menyenangkan jika kita mampu menembus kecenderungan itu.

2. Dari hal kecil

Tidak mungkin ada seseorang yang berjiwa besar sebelum ia memulai kebaikan-kebaikan yang kecil. Tidak mungkin ada pemimpin yang besar jika sebelumnya menjadi pemimpin kecil. Jadi, jika kita ingin mempunyai pribadi yang baik, maka lakukan hal-hal yang baik mulai dari yang terkecil dan mulai dari saat kita kecil. Kalaupun saat ini sudah tidak kecil lagi, bisa dilakukan dengan mengajarkan pada anak-anak, adik-adik yang masih kecil untuk berbuat kebaikan. :)


3. Mulai Dari Sekarang

Tak akan ada perubahan jika tidak mau memulai. Rasa enggan untuk mengawali kebaikan memang kerap dirasakan oleh kita. Awalnya memang akan terasa berat. Namun jika kita mau memahami indahnya kebaikan dalam hidup, maka kita akan mudah untuk mengawali perubahan yang lebih baik dari sekarang.Yang terpenting bukan melakukan kebaikan yang kecil ataupun yang besar, melainkan melakukannya dengan ikhlas dan diserati rasa syukur.


4. Dibiasakan

Langkah yang terakhir adalah pembiasaan dalam melakukan kebaikan , yaitu pembiasaan yang bersifat positif bagi dirinya juga bagi orang lain. segala suatu perbuatan akan menjadi terbiasa apabila kita menjalaninya dengan berulang-ulang setiap saat. Maka apabila kebiasaan baik itu tertinggal satu pekan saja justru akan terasa seperti hutang yang membebani diri.
Alangkah lebih baik apabila satu langkah pembiasaan sudah menjadi rutinitas yang baik dan terus ditambah dengan pembiasaan-pembiasaan baik lainya. Maka secara perlahan kita pun akan mengetahui mana yang pantas dilakukan dan mana yang tidak pantas untuk dilakukan sehingga kita bisa mengenali siapa sebenarnya diri kita.

Semoga kita diberi kemudahan untuk menjadi hamban-Nya yang lebih baik dari hari ke hari. amiiin....

Semoga bermanfaat  ^_^